A. DEFINISI MITOS
Mitos
atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi oleh para dewa
atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada
masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita
atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi
adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan
terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng
suci. Jadi, mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau
bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang
dalam. Mitos juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah
percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya.
Menurut Bascom (via Danandjaja,
1986: 50) Mite adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar
terjadi serta dianggap suci oleh empunya cerita. Mite tokohnya para dewa atau
makhluk setengah dewa. Peristiwa terjadi di dunia lain, atau di dunia yang
bukan seperti kita kenal sekarang, dan terjadi pada masa lampau. Karena itu,
dalam mite sering ada tokoh pujaan yang dipuji dan atau sebaliknya, ditakuti.
Disisi lain, pemahaman atas cerita yang bernuansa mitos seringkali diikuti
dengan adanya penghormatan yang dimanifestasikan ke dalam wujud pengorbanan
(Suwardi, 2005: 163). Hal ini menyiratkan bahwa dalam mitos pada kenyataannya
melahirkan sebuah keyakinan karena tokoh mitos bukan tokoh sembarangan.
Keyakinan tersebut sering mempengaruhi pola pikir ke arah takhayul.
Mitos
juga merujuk kepada satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang
dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada
masa dahulu. Ia dianggap sebagai suatu kepercayaan dan kebenaran mutlak yang
dijadikan sebagai rujukan, atau merupakan suatu dogma yang dianggap suci dan
mempunyai konotasi upacara.
CONTOH MITOS :
Begitu banyak contoh-contoh mitos
yang ada di di Indonesia. karena kita tahu sendiri bahwa memang Mitos sangat
berhubungan dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat,
dan konsep dongen suci. ini adalah beberapa contoh Mitos yang ada di Indonesia :
1. Cerita terjadinya mado-mado atau marga di Nias (Sumatra
Utara)
2. Cerita barong di Bali.
3. Cerita pemindahan Gunung Suci Mahameru di India oleh para
dewa ke Gunung Semeru yang dianggap suci oleh orang Jawa dan Bali.
4. Cerita Nyai Roro Kidul (Ratu Laut Selatan)
5. Cerita Joko Tarub
6. Cerita Dewi Nawangwulan
7. Dan lain sebagainya
Cerita mitologi yang paling luas
persebarannya hampir di seluruh Asia Tenggara adalah mitologi Dewi Padi atau
Dewi Sri. Yaitu cerita tentang asal usul beras yang dikaitkan dengan cerita
Dewi Sri. Hampir seluruh daerah di Indonesia, mitologi tentang beras selalu
dikaitkan dengan cerita Dewi Sri. Walaupun tema ceritanya sama, yaitu Dewi Sri,
tetapi setiap daerah memiliki cerita yang berbeda tentang tokoh Dewi Sri ini.
Baiklah, berikut ini akan sedikit disampaikan cerita tentang Dewi Sri dengan
versi cerita yang berbeda. Menurut versi di daerah Surabaya, Dewi Sri adalah
seorang putri dari Kerajaan Purwacarita. Ia mempunyai seorang saudara laki-laki
yang bernama Sadana. Pada suatu hari selagi tidur, kedua anak raja itu disihir
oleh ibu tiri mereka. Sadana diubah menjadi seekor burung layang-layang, dan
Sri diubah menjadi ular sawah. Dengan demikian, Sri menjadi dewi padi dan
kesuburan.
Ada pula daerah lain, memili versi
yang berbeda tentang cerita Dewi Sri. Menurut ceritanya, padi berasal dari
jenazah Dewi Sri, istri Dewa Wisnu. Selain padi masih ada tanaman-tanaman
lainnya, yang juga berasal dari jenazah Dewi Sri. Dari tubuhnya tumbuh pohon
aren, dari kepalanya tumbuh pohon kelapa, dari kedua tangannya tumbuh pohon
buah-buahan, dan dari kedua kakinya tumbuh tanaman akar-akaran seperti ubi
jalar dan ubi talas. Dewi Sri meninggal karena dirongrong terus-menerus oleh
raksasa yang bernama Kala Gumarang. Raksasa ini wataknya sangat keras hati,
sehingga setelah meninggal ia masih berkesempatan untuk menjelma menjadi rumput
liar, yang selalu mengganggu tanaman padi (jelmaan Dewi Sri), yang menjadi
kecintaannya itu.
Dari contoh mitologi tentang Dewi
Sri tersebut, menunjukkan bagaimana masyarakat pada masa sebelum tulisan
menjelaskan tentang asal usul padi sebagai suatu bentuk kejadian alam. Kita
tidak bisa melacak dengan menggunakan sumber-sumber tertulis, sebab tidak
ditemukan sumber-sumbernya. Yang kita temukan adalah suatu cerita rakyat
tentang Dewi Sri dalam bentuk tradisi lisan. Cerita ini sudah mengalami
pewarisan dari generasi ke generasi. Bahkan sampai sekarang di beberapa daerah,
tokoh Dewi Sri dianggap sebagai dewi yang memberi kesuburan pada penanaman
padi, sehingga kalau habis panen diadakan upacara sebagai bentuk ucapan terima
kasih kepada Dewi Sri.
B. DEFINISI LEGENDA
Legenda
adalah prosa rakyat yang mempunyai ciri-ciri mirip dengan mite, yaitu dianggap
benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Berlainan dengan mite, legenda
tokohnya manusia, walaupun ada kalanya mempunyai sifat-sifat luar biasa, dan
seringkali juga dibantu makhluk-makhluk ajaib. Tempat terjadinya adalah di
dunia seperti yang kita kenal kini, karena waktu terjadinya belum terlalu
lampau (Bascom dalam Danandjaja, 1986: 50). Lebih lanjut dikemukakan bahwa
legenda seringkali dipandang sebagai “sejarah” kolektif (folk history),
walaupun “sejarah” itu karena tidak tertulis telah mengalami distorsi, sehingga
seringkali dapat jauh berbeda dengan aslinya. Untuk menggunakan legenda sebagai
bahan merekonstruksi sejarah suatu folk, maka harus membersihkannya dahulu dari
bagian-bagian yang mengandung sifat-sifat folklor, misalnya yang bersifat
pralogis atau yang merupakan rumus-rumus tradisi lisan, seperti yang pernah
ditemukan oleh Lord Ragland (Danandjaja, 1986: 66).
Dalam bukunya (Tradisi Lisan Jawa,
2005: 164), Suwardi memaparkan bahwa legenda merupakan cerita asal-usul suatu
tempat dengan ditandainya tokoh makhluk superior. Legenda sering memunculkan
figur istimewa, namun tidak dianggap keramat seperti tokoh mite. Tokoh-tokoh
kepahlawanan sering muncul dalam legenda tertentu dan legenda ini sering pula
dianggap sebagai fakta sejarah yang pernah terjadi.
Jadi, Legenda artinya suatu cerita
yang dianggap benar oleh masyarakat. Kebenaran itu dianggap sebagai kebenaran
dari segi sejarah atau kepercayaan semata-mata. Walau bagaimanapun
menurut Prof. Dr. Ismail Hamid menganggap bahwa legenda
merupakan sejarah rakyat karena legenda mempunyai latar belakang sejarah. Fokus
legenda adalah tokoh tertentu, pada suatu sejarah tertentu dalam suatu
masyarakat. Ceritanya dianggap benar dan sukar dinafikan. Sebagai contoh, bagi
masyarakat Melayu ada cerita-cerita rekaan yang ditujukan kepada
watak-watak tertentu, disesuaikan dengan ketokohannya, perjuangannya, dan
keperwiraannya. Ceritanya dikaitkan dengan semangat kebangsaan yang
mengambarkan perjuangan mereka demi kedaulatan bangsa.
CONTOH LEGENDA :
Wali Songo (Legenda Keagamaan). Mereka
adalah manusia biasa, tokoh yang memang benar-benar ada, akan tetapi dalam uraian
ceritanya ditampilkan sebagai figur-figur yang memiliki kesaktian. Kesaktian
yang mereka miliki digambarkan di luar batas-batas manusia biasa.
Sebutan wali songo ada yang
menafsirkan bukan berarti sembilan dalam arti jumlah, tetapi angka sembilan itu
sebagai angka sakral. Penafsiran ini didasarkan pada kenyataan adanya para
tokoh penyebar Islam yang lainnya. Mereka berada di tempat-tempat tertentu.
Masyarakat setempat biasanya memandang tokoh tersebut kedudukannya sama atau
sederajat dengan tokoh wali yang sembilan orang. Tokoh-tokoh tersebut seperti
Syekh Abdul Muhyi, Syekh Siti Jenar, Sunan Geseng, Ki Pandan Arang,
Pangeran Panggung, dan lain-lain.
Juga ada legenda bersifat
Perorangan. Contohnya ; Sabai nan Aluih dan Si Pahit Lidah dari Sumatra, Si
Pitung dan Nyai Dasima dari Jakarta, Lutung Kasarung dari Jawa Barat, Rara
Mendut dan Jaka Tingkir dari Jawa Tengah, Suramenggolo dari Jawa Timur, serta
Jayaprana dan Layonsari dari Bali.
Legenda lokal adalah legenda yang
berhubungan dengan nama tempat terjadinya gunung, bukit, danau, dan sebagainya.
Misalnya, legenda terjadinya Danau Toba di Sumatra, Sangkuriang (legenda Gunung
Tangkuban Parahu) di Jawa Barat, Rara Jonggrang di Yogyakarta dan Jawa Tengah,
Ajisaka di Jawa Tengah, dan Desa Trunyan di Bali.
C. DEFINISI CERITA RAKYAT
Cerita
rakyat adalah jenis cerita tradisional yang mencoba untuk menjelaskan atau
memahami dunia dan warisan local suatu daerah. Cerita seperti itu secara lisan
diwariskan dari generasi ke generasi yang mengandung pesan moral atau
pelajaran. Cerita-cerita tersebut biasanya berlangsung lama di tempat yang jauh
dan biasanya memiliki cirri atau bercerita tentang hewan yang dapat berbicara,
royalti, petani, atau makhluk mitos.
Dalam cerita rakyat , kebaikan
selalu dihargai. Pahlawan hidup bahagia selamanya sementara penjahat dihukum
dengan ganjaran yang sesuai. Sepanjang generasi, cerita rakyat ini bisa
berubah-ubah, tapi intinya tetap sama. Cerita rakyat biasanya tidak memiliki
penulis diidentifikasi atau anonym pengarangnya, tetapi dapat mencerminkan
nilai-nilai dan budaya masyarakat dari mana mereka berasal.
Cerita rakyat merupakan satu bentuk
cerita yang populer di kalangan rakyat, yang menjadi hiburan penting di
masyarakat berkenaan dengan daerah tersebut. Dalam masyarakat Indonesia,
terdapat berbagai jenis cerita rakyat seperti cerita binatang, cerita jenaka,
cerita penglipur lara dan cerita pengalaman.Cerita rakyat juga sebagai ekspresi
budaya suatu masyarakat melalui bahasa tutur yang berhubungan langsung dengan
berbagai aspek budaya, seperti agama dan kepercayaan, hukum, kegiatan ekonomi,
sistem kekeluargaan, dan susunan nilai sosial masyarakat tersebut.
Cerita-cerita rakyat adalah yang
bersumber hikayat-hikayat warisan bangsa, yang diungkapkan dari satu generasi
ke generasi tanpa disandarkan kepada pendirinya (Thu'aimah 1998: 202).
CONTOH CERITA RAKYAT :
Cerita
Malin Kundang yang dikutuk menjadi batu karena perbuatan kepada ibunya adalah
salah satu contoh cerita rakyat yang sangat jelas.
Sumber :
Asslm. Di mohon dengan hormat, adakah pihak yg bersedia membantu peneleti dlm pembuatan peneliti yg berjudul : unsur² tahayul dalam ritual kejamilan.
BalasHapusMgkin disini kita saling mendapat wawasan yg lebih luas serta manfat²nya.
Asslm. Di mohon dengan hormat, adakah pihak yg bersedia membantu peneleti dlm pembuatan peneliti yg berjudul : unsur² tahayul dalam ritual kejamilan.
BalasHapusMgkin disini kita saling mendapat wawasan yg lebih luas serta manfat²nya.
Asslm. Di mohon dengan hormat, adakah pihak yg bersedia membantu peneleti dlm pembuatan peneliti yg berjudul : unsur² tahayul dalam ritual kejamilan.
BalasHapusMgkin disini kita saling mendapat wawasan yg lebih luas serta manfat²nya.