"Don't try to be clever, because you'll become stupid." - Jose Mourinho -

Jumat, 08 November 2013

#PTI : ARTIKEL TENTANG POLARISASI KELOMPOK

23.16 Posted by Bagus Prasetyo , , No comments
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Polarisasi berarti pembagian atas dua bagian (kelompok orang yg berkepentingan dsb) yg berlawanan.

Mari kita lihat definisi lain, dalam buku “Psikologi sosial kelompok dan terapan”, Polarisasi Kelompok berarti gejala mengumpulnya pendapat kelompok pada satu pandangan tertentu. Penumpukan pendapat pada satu pandangan tertentu inilah yang dinamakan polarisasi yang ternyata dapat sangat berbeda dari pendapat perorangan. Manfaat dari polarisasi pendapat kelompok ini adalah memperkuat pandangan rata-rata kelompok sehingga tidak memecah-mecah pandangan kelompok (Moscovici & Zavalloni, 1969).

Mungkin nampak layak untuk berasumsi bahwa kelompok akan lebih berhati-hati didalam pembuatan keputusan dibanding individu. Pembuatan keputusan kelompok, baik melalui konsensus maupun melalui aturan mayoritas, mungkin diharapkan untuk menjadi lebih sedikit bersifat extremity-prone dibanding keputusan individu. Bagaimanapun, bukti yang melimpah menyatakan bahwa hal ini adalah tidak selalu seperti kasus diatas.

Khususnya, manakala anggota individu dari suatu kelompok ditempatkan kearah resiko, proses diskusi kelompok akan memperkuat kecenderungan tersebut. Sebagai hasilnya, keputusan kelompok menjadi lebih penuh resiko dibanding rata-rata kecenderungan anggota yang semula kita perkirakan ( Whyte, 1989). Perwujudan ini disebut "pergeseran yang penuh resiko" .

Pergeseran yang penuh resiko adalah suatu subset gejala pergeseran pilihan yang mengundang polarisasi kelompok ( Kerr, 1992). Kecenderungan yang sama kearah polarisasi dapat dilihat didalam kelompok, dimana anggota pada awalnya secara relatif berhati-hati.

Setelah diskusi kelompok, kelompok ini memajang sesuatu bahkan yang lebih kuat dalam penghindaran resiko. Di dalam polarisasi umum mengacu pada suatu peningkatan didalam ekstrimitas rata-rata tanggapan pokok materi populasi tanggapan. Efek ini telah dipertunjukkan, tidak hanya untuk pilihan resiko dan penghindaran resiko, tetapi juga untuk sikap ke arah isu seperti hukuman mati atau peperangan, pertimbangan fakta dan persepsi orang ( Myers dan Lamm, 1976).

Dalam semua kasus proses diskusi kelompok cenderung untuk memperdalam pendapat anggota kelompok. bahwa sebelum diskusi kelompok, para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan menentang lebih keras lagi. Ini hanya benar, bagaimanapun, jika anggota kelompok yang pada awalnya pada dasarnya setuju. Efek polarisasi adalah juga terbatas pada isu secara relatif penting. Jika isu kelompok cukup tak penting depolarisasi dapat terjadi: setelah diskusi kelompok posisi rerata adalah lebih sedikit ekstrim dibanding sebelumnya ( Kerr, 1992).

Polarisasi Kelompok adalah intensifikasi dari suatu pre-existing awal kelompok pilihan ( Baron et al. 1992 : 73). Efek polarisasi menyinggung pada rata-rata score individu sebelum dan setelah diskusi kelompok. Anggota kelompok paling ekstrim, mungkin sekali , sudah menjadi lebih moderat setelah diskusi itu. Tetapi pada rata-rata pertimbangan atau pilihan sudah menjadi yang lebih ekstrim.

Yang terjadi dalam komunikasi kelompok adalah, Jadi polarisasi adalah proses mengkutub, baik ke arah mendukung/positif/pro maupun kea rah menolak/negative/kontra dalam suatu masalah yang diperdebatkan.
Ada anggapan yang kuat bahwa dalam kelompok individu kurang berani kurang kreatif dan kurang inovatif, kelompok cenderung mengurangi resiko.

Orang cenderung memiliki keputusan yang lebih berani justru disaat mereka berada dalam kelompok daripada diluar kelompok. Gejala ini kemudian dikenal sebagai geseran resiko.

Lebih tepat kalau memasukan risky shift pada gejala yang lebih umum, yaitu geseran menujun polarisasi, yang terjadi dalam komunikasi kelompok sebenarnya begini. Bila sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai anggota lebih mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi mereka menjadi lebih kuat lagi

Polarisasi mengandung beberapa implifikasi yang negatif, pertama kecendrungan menuju kearah ekstrimisme, menyebabkan peserta komunikasi menjadi lebih jauh dari dunia nyata. Karena itu makin besar peluang bagi mereka untuk berbuat kesalahan. Produktifitas kelompok tentu menurun, gejala ini disebut group think. Kedua, polarisasi akan mendorong ekstrimisme dalam kelompok gerakan social atau politik, kelompok seperti ini biasanya menarik anggota-anggotanya yang memiliki pandangan yang sama.

Sumber :
Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan / Sarlito Wirawan Sarwono – cet. 3. – Jakarta : Balai Pustaka, 2005.

0 komentar:

Posting Komentar